Sabtu, 06 Juni 2020

Apa Bedanya Tipologi Jungian dibanding MBTI?

“Tipologi Jungian, apa bedanya dengan MBTI?”, “Apakah ini sama dengan MBTI yang mengkotak-kotakkan manusia 16 tipe seperti itu?”. Seperti itulah kira-kira pertanyaan atau persepsi awal yang mungkin terpikirkan oleh Anda atau jika Anda baru  tahu topik MBTI ini. Kami dari Jungian Indonesia, mau mengenalkan Anda materi yang sebenarnya dan tujuan dan manfaat asli dari karya Carl Gustav Jung dan penerusnya.

Apa Manfaat Memahami Tipologi Jungian?

Manfaatnya antara lain memahami diri sendiri, memahami sebab dari kekuatan dan kelemahan diri, memahami orang lain, trik berkomunikasi dengan orang lain, panduan mentoring dan konseling dan juga modal Anda untuk panduan teknik parenting anak dan calon anak Anda. Manfaat lainnya? Bahasan social engineering yang bisa Anda pakai untuk memproteksi diri dari potensi bahaya di zaman internet ini, atau bisa untuk memecahkan masalah hubungan Anda dengan orang-orang bertipe apapun. Ada juga bahasan gaya interaksi dan temperamen yang bisa dimanfaatkan oleh pimpinan atau manager untuk manajemen organisasi dan perusahaan. Para karyawan juga bisa memanfaatkannya untuk menentukan peran yang paling efektif dalam lingkungan pergaulan di suatu organisasi atau perusahaan Anda.

Anda pernah lihat keanehan sepele dari kenalan Anda sehingga Anda tidak tahan terhadap mereka? Anda pernah menjelaskan kenalan Anda atau diri Anda sendiri secara berlebihan atau malah jadi pakai banyak informasi yang tidak relevan sehingga membuat kepala Anda pusing tak karuan? Anda kelak bisa lebih mudah bersikap lunak terhadap orang lain jika Anda coba memahami MENGAPA mereka melakukan yang mereka lakukan. Setelah itu baru Anda bisa paham kalau itu wajar bagi mereka sebagaimana Anda punya kecondongan juga pada diri Anda.
Bahasan tipologi Jungian juga berguna untuk konsultasi karier, pilihan pekerjaan, atau pasangan hidup Anda. Meskipun cara memberitahukannya tidak sama dengan yang disajikan kebanyakan situs yang langsung meng“kotak”kan pilihan setelah disodorkan kode tipe & penjelasan tipe tersebut. Banyak artikel yang ada itu langsung memberitahu pilihan jurusan dan karier langsung setelah diketahui kode 4 huruf tipenya. Kami mau katakan kalau mengandalkan metode seperti itu akan rawan menyebabkan masalah, kekecewaan dan salah arah. Inilah juga salah satu alasan utama mengapa MBTI ini ditertawakan banyak orang: adanya penyimpangan metode aplikasi MBTI dari metode yang seharusnya mengantarkan banyak orang menuju manfaat aslinya.

Seperti Apakah Penyimpangan Metodenya?

Kalau Anda melihat situs-situs berkonten 16 tipe MBTI yang terbilang populer seperti misalkan 16P , maka rata-rata kebanyakan orang mengalami proses seperti berikut:
1.   Ikut test online, jawab pertanyaan dalam test.
2.   Baca deskripsi tipe tersebut, kemudian lihat kekurangan dan kelebihan
3.   Lihat saran karier dan pilihan jurusan
4.   Browsing saran pilihan pasangan hidup dan urusan lain-lainnya.
Metode ini berisiko tinggi berakibat buruk ataupun salah paham dan salah penggunaan/ Jika tanpa bimbingan orang memahami materi terdalam dari tipologi Jungian, para pemula dan pengguna akan rawan berpikir dirinya terkotakkan dalam 1 golongan dari 16 tipe dengan pemahaman diri yang statis dan berbagai risiko masalah bisa bermunculan karena metode yang salah seperti berikut ini:
1.  Pemula tidak dikenalkan mengenai alasan dan sebab dari kekurangan dan kelebihan diri. Pemula juga tidak diajak mengenali prinsip kerja pikirannya sendiri. Ini baru bisa dipahami jika para pemula diajak mengenali 8 fungsi kognitif. Fungsi kognitif proses mental atau yang setiap tindakan kita sehari-hari melibatkan minimal 1 dari 8 proses tersebut.
2.  Fenomena mistyping, salah deteksi tipe yang bisa berujung mempercayai tipe tertentu yang rupanya itu bukan mewakili gambar dirinya. Penulis sudah menemukan 2 orang yang mengalami dampak buruk akibat mistyping ini. Ada yang mengalami krisis identitas diri, kebingungan & malah menambah masalah, karena malah mempercayai informasi dan saran yang tidak cocok.
3.  Banyak pemula rawan berpandangan sempit akan potensi dirinya, pilihan bidang studi ataupun kariernya. Ini diakibatkan kebanyakan situs yang ada langsung menawarkan saran karier langsung di deskripsi masing-masing tipe. Padahal, langkah yang tepat, cara yang tepat seharusnya tidak sedangkal itu.
4.  Materi MBTI berujung dipakai untuk “kebanggaan diri”, tingkat parahnya bisa sampai menganggap diri begitu superior dibanding kebanyakan orang / tipe lainnya. Ini sangat rawan terjadi jika seseorang begitu lama merasa rendah diri, atau punya banyak pengalaman yang membuat susah menerima diri sendiri dan baru tahu suatu penjelasan yang membuat dirinya merasa “dipahami” dan “dijelaskan”.
5.  Ada sebagian orang yang malah memakai materi MBTI jadi bahan “pembenaran diri”, ketika tahu penjelasan mengenai tipenya sendiri malah memakai salah satu atau banyak bagian dari penjelasan itu menutup diri dari masukan orang terdekat yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan dan pengembangan diri.
6.  Di kalangan mainstream MBTI community (banyak grup / komunitas di media sosial) ada masalah lainnya seperti efek labeling, stereotip terhadap satu tipe yang begitu dangkal dan ini berpotensi besar menyesatkan pemula. Jika belum tahu konsep nature vs nurture (faktor bawaan vs binaan) maka banyak orang dapat begitu mudahnya menghakimi kenalan baru hanya karena baru tahu kode tipe orang tersebut.
* catatan: demi keamanan, kami menyebut singkatan 16personalities dengan 16P

Berdasarkan potensi masalah yang telah terjadi itu, kami dari Jungian Indonesia, menawarkan solusi: gunakan materi asli dan utuh dari tipologi Jungian, dengan metode yang tepat dipandu dengan orang yang sudah berpengalaman mempelajarinya!

Kami, dari tim Jungian Indonesia meihat bahwa usaha mencoba bermacam tes online MBTI yang banyak beredar di pasaran justru membuang waktu, karena banyak alat tes yang beredar justru punya reliabilitas yang rendah dan rawan mistyping.
Beriikut ini bukti dampak buruk akibat asal percaya sistem online test yang begitu banyak pilihannya di dunia maya. Kami dari Jungian Indonesia ingin membagikan kesaksian salah 1 klien yang sempat mengalami dampak buruk mis-typing.

Kesaksian: Faris, 2 Tahun Mistyped Mengira Dirinya INFP, Rupanya INFJ


Hi, kenalin nama aku Faris.. Untuk kalian yang sedang kebingungan untuk mengetahui tipe pesonality kalian yang sesungguhnya, I recommend you guys buat konsultasi dan diskusikan tentang tipe kalian dengan bang Valen. It'll worth the time and resources

Tes pertama yang aku lakukan 2 tahun lalu membuat aku percaya bahwa aku adalah seorang INFP, dibandingkan dengan jujur dengan diri aku sendiri which is aku ga tahu diri aku sendiri siapa sebenernya, aku mencoba baca penjelasan dan stereotype tentang INFP tersebut, aku bisa dihubungkan dengan penjelasan yang aku baca, lalu kucoba baca all about INFP dan aku akhirnya percaya mentah2 saya ini INFP. 

Selama dua tahun aku bersikap layaknya seorang INFP, berpikir sebagai layaknya seorang INFP. tapi kita tidak membohongi function stack kita yang sebenernya. (apa itu function stack? itu urutan / tumpukan fungsi)

Asal percaya hasil tes online tipe personality rawan membuat kalian terjebak seperti aku. Ada beberapa fungsi kognitif yang aku itu fungsi yang cukup nyaman aku gunakan tetapi ternyata aku hanya dapat menggunakanya dalam waktu tertentu. Justru saat aku menggunakan itu membuatku sangat kelelahan. 

Apapun tipe yang aku percayai atu aku pikir itu adalah aku. Aku bakal bertindak, berpikir, bersikap dan menjadi tipe tersebut, aku merasa aku bisa menjadi berbagai tipe dan semuanya masuk akal bagi ku. Bagi sebagian orang melihatnya mungkin aku palsu, tapi itu bukanlah seperti yang kalian kira aku hanya tidak bisa menentukan dengan pasti siapa aku sebenernya. 

Aku mendahulukan orang lain sebelum diri ku sendiri. Aku menjadi cermin dari siapapun yang berhadapan denganku, aku mengamati mereka yang berhadapan denganku mengambil bagian dari gambar diri mereka dan mencerminkan siapa mereka so I be that person that they want and need. Setelah belajar ulang, gejala ini memang wajar terjadi di INFJ muda kebanyakan karena memang tipe ini terkenal sebagai “social chameleons”.

Buat kalian yang pernah merasa sepertiku, pihak luar atau pun sosok kedua selain diri kamu sangat diperlukan karena apa yang kita lihat tentang diri kita, bisa sangat berbeda dengan apa yang orang lain lihat. 

Untuk memastikan ulang apa yang kamu percayai sebelumnya, kamu butuh seseorang yang memang sudah ahli dan lama bergulat di bidang yang kamu ingin ketahui pasti kebenarannya. Bang Valentino Gratia atau yang biasa aku panggil bang Valen ini sosok tepat buat kalian datangi jika kalian mengalami kebingungan tentang tipe personality Anda. Anda juga bisa bertanya dan berkonsultasi tentang kelebihan dan kelemahan kalian. Cara terlepas dari masalah tertentu terkait tipe kalian dan juga cara untuk bahagia maupun untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi. 

Lalu, tipe apakah saya? kalian bisa menentukan dan menebaknya sendiri. butuh waktu lama bagi saya untuk mendekontruksi (“membongkar pikiran”) tipe saya kembali untuk menghapus identitas lama yang telah saya percayai.

Benefit atau keuntungan apa yang saya dapatkan? 
1.    Kejelasan dan pemahaman tentang fungsi kognitif sesuai dengan akar ilmu dibalik MBTI yaitu berpedoman ke penemuan awal yakni Jungian typology
2.    Mengetahui tipe saya sebenernya setelah sekian lama mis-typing.
3.    Informasi berharga lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini. 
Apa yang saya rasakan setelah mengetahui tipe saya sebenernya? 
Tentu bagi tiap individu berbeda namun dalam kasus saya mengetahui tipe saya merupakan hal yang berat untuk diterima, saya sempat over-thinking dan mulai mempertanyakan ulang segalanya. Semua sistem internal tentang diri saya hancur dan saya harus kembali membangunnya ulang dari awal (khas Ti user). Saya sampai jatuh sakit dan mengalami sakit kepala yang luar biasa. Walaupun sekarang saya sudah lega dan tenang setelah mengetahui tipe saya sebenernya, battle sebenernya tetep harus saya hadapin sendiri, melawan over thinking yang tidak ada hentinya.
Perjuangan saya lebih mudah karena saya mengenali bagian apa yang menjadi musuh yang harus saya hadapi, apa yang harus saya lakukan melawan musuh dalam diri saya sendiri. Semua ini tidak akan lebih mudah dan cepat terjadi tanpa bantuanya bang Valen dalam mengidentifikasi ulang diri saya. Jadi, mungkin itu saja yang bisa saya bagikan... 
Jika kalian butuh bantuan dalam pengembangan diri dan memastikan ulang tipe kepribadian kalian secara lebih akurat, ataupun tertarik untuk mengenal dunia Jungian typology ini silahkan konsultasi kan permasalahan maupun pertanyaan kalian ke bang valen sekarang juga.
Best regards, Faris.


Kesaksian: Valentina Membuktikan Banyak Manfaat Tipologi Jungian 


Valentina Yohana, seorang mahasiswi di salah satu Universitas di Yogyakarta memberikan kesaksiannya dengan beberapa poin sebagai berikut:
1.  Jadi mengenal dan paham fungsi kognitif dan bagaimana pengaruh urutan fungsi terhadap cara berpikir tiap tipe, dan tentu tentang 4 sides of mind
2.  Jadi makin jarang gampang menilai keputusan orang dari kerangka pikirku sendiri tapi lewat kerangka pikir orang tersebut. Ya yang satu ini terjadi setelah aku coba typing kenalanku
3.  Jadi lebih mengenali diri sendiri contohnya alasan “kenapa aku begini dan begitu” yang dulunya sering bikin aku berpikir kenapa aku aneh cara mikirnya, hehehe..
4.  Membantu unleash the potential of myself and other people as well

5.  Well, basically the practicality of it, psychology bisa begitu abstrak buat awam jadi ketika dikemas dengan cara yang lebih praktis.. setidaknya banyak orang bisa menggunakan dalam hidup sehari-hari + dalam bahasa Indonesia juga makin membantu 

6 Alasan Tes Online MBTI Berisiko Berdampak Buruk bagi Anda

Untuk membaca artikel yang masih terkait dengan bahasan artikel ini, saya menyarankan Anda untuk membuka link berikut ini: 

Bagaimana Cara Deteksi Tipe (Typing) yang Dianjurkan?


Cara standar, langkahnya adalah seperti berikut:

1.   Gunakan file angket yang sudah disiapkan oleh tim penulis Jungian Indonesia.
Link file angket berformat pdf :



2.   Bacalah prosedur yang diberikan dalam file angket tersebut dengan seksama.

3.   Sediakanlah waktu untuk membaca penjelasan yang diberikan.

4.   Pilihlah bagian penjelasan tertentu yang mendekati cara berpikir yang Anda kenal dari diri Anda sendiri!

5.   Konsultasikan hasilnya dengan orang yang menawarkan angket tersebut.


Cara alternatif, bisa Anda pakai jika Anda bersikeras tetap memakai link online test:
Kalau Anda tetap bersikeras menggunakan online test, sayangnya sedikit sekali online test yang tergolong tinggi taraf akurasi dan reliabilitasnya.

Kalau Anda tetap ingin memakai link test online, inilah prosedur yang disarankan:
1.   Cobalah test online yang kami sarankan. Link test online terpilih yang kami sarankan dari tim Jungian Indonesia adalah:
2.   Gunakan 1 tab browser tambahan dan gunakan google translate untuk membantu Anda
3.   Ambillah foto atau screenshot dari hasil online test tersebut dari scoring fungsi sampai kode tipenya.
4.   Bacalah deskripsi tentang 16 tipe dari file angket yang telah kami siapkan.
5.   Relakanlah waktu Anda untuk bertanya jawab dengan orang yang bisa dihandalkan (contoh: salah 1 founder Jungian Indonesia) untuk bertanya jawab selama 15 menit agar ada input tambahan untuk memastikan tipe Anda.



Ditulis & diedit oleh: Valentino Gratia

Jungian Indonesia
Mari follow instagram kami di @enambelastipe
Founder Jungian Indonesia:
Yustinus Halim – instagram: @yustinus.halim24
Joel B.C. Sitohang – instagram: @joelbcs
Valentino Gratia – instagram: @valentinogratia ; WA 0813 8790 8904
Jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi tanya jawab menanyakan apapun
seputar tipologi Jungian dengan menghubungi penulis via WhatsApp

Jungian typology for better Indonesian youth, wiser Indonesian parent,
and for brighter Indonesian future children!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar